Tahukah kalian kalau meminum satu seduhan di gelas yang berbeda akan memberikan sensasi rasa yang berbeda juga?
Nah, kalau belum tau, kebetulan kami baru saja bereksperimen kecil lagi nih, dimana kami mencari perbedaan antara body, acidity, serta aroma dengan menggunakan tiga bentuk gelas yang berbeda.
Supaya kalian bacanya nggak terlalu kepanjangan, maka tulisan ini akan kami pisah menjadi tiga bagian, dan untuk bagian pertama, kami akan bercerita mengenai body terlebih dahulu.
Untuk bagian body ini, kami menggunakan hasil seduhan Toraja Yale yang diseduh dengan menggunakan V60, lalu kami tuang dari server ke tiga gelas yang berbeda. Gelas yang kami gunakan dalam eksperimen adalah gelas untuk wine jenis pinot (gelas sebelah kiri), gelas wine untuk jenis cabernet (gelas sebelah kanan), serta gelas cocktail jenis poco grande (gelas yang tengah).
Kami seduh sebanyak 30 gr Yale untuk menghasilkan 450 gr seduhan yang kemudian kami bagi rata kedalam tiga gelas tes ini.
Hasilnya menarik nih, karena Yale yang ada di dalam gelas untuk cabernet kami nilai mempunyai body yang paling tinggi, diikuti dengan Yale yang ada di dalam gelas cocktail, dan terakhir adalah Yale yang ada di dalam gelas pinot.
Kok bisa?
Secara garis besar nya sih, kami menilai bahwa perbedaan ini didapati dari kombinasi dua hal: pertama, bentuk dari gelas yang mempengaruhi kecepatan serta banyaknya cairan yang mengalir ke mulut, serta perbedaan ukuran bibir gelas yang juga mempengaruhi bentuk mulut saat menyeruput kopi. In short, kombinasi inilah yang menurut kami memberikan perbedaan tersebut.
Untuk secara lebih ilmiah nya, kemungkinan kami juga harus lebih bisa menggali lebih dalam lagi jawabannya. Namun untuk sekarang, jawaban yang bisa kami berikan adalah seperti yang diatas.
Apakah kalian pernah melakukan tes/eksperimen yang serupa? As usual, ini bisa kita diskusikan bersama lho.
This is the end of part one. Stay tuned for the second part!
Tags: ALL COFFEE